SEMUT YANG OPTIMIS
Tema Cerita
Mengelola Tantangan Hidup
Sehari-hari
Tujuan Cerita
Untuk
menumbuhkan rasa optimis, pengendalian diri individu, rasa menerima perbedaan
fisik yang dimiliki serta pembangunan persepsi baik atau cara pandang yang
positif mengenai tantangan hidup yang akan dihadapi sehingga dapat memberi
dampak positif kepada setiap individu, seperti akan membuat individu menjadi
lebih berani untuk menerima tantangan selain itu juga terselesaikannya dengan
tuntas tantangan-tantangan yang dihadapi setiap harinya.
Sinopsis
Di sebuah hutan yang luas hiduplah sekawanan semut yang hidup
dengan rukun bersama-sama dan saling bekerja sama untuk memenuhi setiap
kebutuhan sehari-hari mereka. Kebutuhan tersebut berupa makanan dan minuman
yang mereka timbun di suatu tempat penyimpanan makanan yang telah mereka bangun
agar ketika kemarau datang, mereka tidak kesusahan untuk mencari makan. Semut
memang terkenal sangat rajin dibandingkan penghuni hutan yang lainnya. Kawanan
semut tersebut dipimpin oleh Raja yang bijaksana bernama Raja Erik dan Panglima
yang patuh dan pekerja keras yang benama Dennis Namun, di suatu hari Dennis membuat
kesalahan dengan meninggalkan kewajiban yang diberikan oleh Raja Erik untuk
menolong sahabatnya Ali si capung yang malah membahayakan Ali. Kesalahan
pertama namun sangat fatal tersebut membuat Dennis akhirnya diusir oleh Raja Erik
dari tempat tinggal semut, selain itu Dennis juga menjadi dibenci oleh Ali.
Setelah pengusiran tersebut Dennis berubah menjadi rendah diri dan merasa menjadi
semut yang tidak berguna serta kehilangan sahabatnya.
Kini Dennis hidup di tengah hutan bersama dengan Adit dan Kiki.
Adit dan Kiki merupakan teman yang baik yang mampu menerima kekurangan fisik
semut dengan apa adanya. Namun, terkadang malah semut yang tidak mensyukuri
bentuk fisiknya dia selalu ingin bisa berlari dengan cepat seperti Adit dan
juga ingin bisa terbang seperti Kiki. Dennis juga seringkali tidak dapat
mengontrol dirinya, sehingga dia menjadi tidak optimis untuk tetap bisa
bertahan hidup. Adit dan Kiki memberikan pengertian kepada semut, bahwa
perbedaan itu pasti ada. Semut selalu mencoba untuk mengerti hal tersebut,
namun tetap saja semut masih belum bisa bersyukur dengan keadaan fisiknya.
Suatu hari Dennis kebingungan, Kiki sedang sakit dan Adit
tidak kunjung kembali untuk mencarikan obat untuk Kiki. Setelah menunggu Adit
yang tak kunjung datang akhirnya Dennis sendirian mencari Adit sekaligus mencari
obat untuk Kiki. Di perjalanan, Dennis melihat Adit yang ternyata ditangkap
oleh pemburu dan diikat kakinya di sebuah pohon. Dennis sangat ingin menolong Adit
namun dia merasa bahwa dia tidak akan mampu menolong Adit sendirian karena
pemburu itu juga menjaga Adit dengan ketat. Dennis teringat bahwa tempat Adit
ditangkap dekat dengan rumahnya dulu bersama para kawanan semut.
Dennis memberanikan diri kesana untuk meminta bantuan para
kawanan semut, awalnya dia tidak diterima oleh semut yang lain, sampai Raja
Erik datang dan mempersilahkan Dennis untuk menjelaskan apakah alasan dia
sehingga berani ke rumah para kawanan semut. Kemudian Dennis menjelaskan
alasannya, meyakinkan kepada raja dan semua semut bahwa mereka pasti bisa
membantu Adit. Akhirnya setelah perdebatan lama, mereka semua menyutujui
permintaan tolong Dennis, Dennis kemudian menjelaskan strategi penolongan untuk
Adit yaitu dengan cara setengah kawanan menyerang pemburu dengan menggigitnya,
kemudian setengah kawanan lagi menggigit tali yang mengikat Adit. Mereka semua
langsung menyutujui dan melaksanakan perintah Dennis. Ternyata stategi Dennis
berhasil dan Aditpun akhirnya dapat diselamatkan. Setelah kejadian itu, Dennis
kembali hidup bersama kawanannya, namun dia tidak melupakan Adit dan Kiki yang
telah menyadarkan dirinya agar selalu optimis dan bersyukur dalam menjalani
kehidupan.
Peran dan Watak
1. Dennis : Si Semut (Pekerja Keras, Suka Menolong,
dan Kadang Pesimis namun juga Optimis)
2. Adit :
Si Kelinci (Ceria, tulus dalam berteman dan suka menolong)
3. Kiki :
Si Kupu-kupu (Tulus dalam berteman dan suka menolong)
4. Raja
Erik : Si Raja Semut (Bijaksana, adil,
dan dapat dipercaya)
5. Ali : Si Capung (Pemarah)
6. Para
Kawanan Semut (Patuh Perintah dan Suka Menolong)
Cerita Utuh
Di sebuah hutan yang
luas hiduplah sekawanan semut yang hidup dengan rukun bersama-sama dan saling
bekerja sama untuk memenuhi setiap kebutuhan sehari-hari mereka. Kebutuhan
tersebut berupa makanan dan minuman yang mereka timbun di suatu tempat
penyimpanan makanan yang telah mereka bangun agar ketika kemarau datang, mereka
tidak kesusahan untuk mencari makan. Kawanan Semut memang sudah terkenal di
hutan bahwa mereka sangat rajin dibandingkan penghuni hutan yang lainnya.
Kawanan semut tersebut dipimpin oleh Raja yang bijaksana bernama Raja Erik dan
Panglima yang patuh dan pekerja keras yang benama Dennis. Dennis ini adalah panglima
semut yang selalu setia terhadap perintah Raja, selain memimpin kinerja semut
yang lain, dia juga ikut membantu dalam semua kegiatan pengumpulan makanan dan
minuman.
Sambil memantau kinerja rakyat semut Raja Erik kemudian
memberikan semangat untuk rakyatnya “Ayo rakyatku, kita semua harus semangat.
Sebelum kemarau panjang tiba, tempat penyimpanan makanan kita harus telah penuh
dengan makanan dan minuman”
Dengan nada yang lantang dan penuh semangat Dennis menjawab
“Kami akan berusaha semaksimal mungkin. Kami tidak akan mengecewakan anda”
Kemudian dia melanjutkan perkataannya dengan bertanya pada seluruh rakyat semut
“Kalian semua siap kawan-kawan?”
“Kami siap, demi kelangsungan kerajaan semut. Semangat untuk
kita semua!” Jawab para kawanan semut.
Pada suatu hari, Raja Erik memberi perintah kepada Dennis
untuk menjaga tempat penyimpanan makanan dan minuman. Seperti biasa Dennis
selalu siap untuk menerima perintah Raja Erik dan akan melaksanakannya dengan
baik
“Panglima Dennis, tolong jaga tempat penyimpanan makanan dan
minuman ini. Saya percayakan ini padamu, karena penjaga yang biasanya di sini
sedang beristirahat karena sakit.” Perintah Raja kepada Dennis.
“Siap Raja, saya akan menjaganya sampai prajurit penjaga
kembali pulih” Sambil mengepalkan tangan sebagai tanda bahwa dia siap untuk
menjalankan perintah Raja Erik.
Namun di tengah masa penjagaannya ada yang berteriak meminta
tolong “Tolong, tolong, tolong! Siapapun saya mohon tolong saya!!” Dennis yang
mendengar teriakan tersebut langsung kebingungan atas apa yang harus dia
lakukan, kemudian Dennis berpikir apa yang sebaiknya harus dia lakukan. Dia
berpikir jika dia mencari sumber suara tersebut maka tidak ada yang menjaga
tempat penyimpanan makanan dan minuman, namun jika dia tetap di sini maka bisa
saja terjadi masalah yang buruk dari suara minta tolong tersebut. “Aku bingung
apa yang sebaiknya aku lakukanL” Gumam Dennis sambil menggaruk-garuk kepalanya.
Akhirnya setelah berpikir cukup lama Dennis memutuskan untuk
mencari sumber suara tersebut dan meninggalkan tempat penyimpanan. Ternyata
suara minta tolong itu berasal dari capung bernama Ali yang merupakan teman
dari Dennis yang ternyata sayapnya tersangkut duri.
“Ali? Bagaimana ini bisa terjadi? Sekarang kamu tolong diam
dulu di sana jangan bergerak. Tenang Ali, aku akan mencoba melepaskan duri ini
ndari sayapmu, jangan banyak bergerak ya Ali” Dennis dengan tubuh kecilnya
mencoba menyelamatkan Ali.
Namun yang terjadi malah Dennis merobekkan sayap Ali yang
tertancap duri tersebut. Dengan penuh amarah Ali kemudian memarahi Dennis
“Kenapa kamu tidak hati-hati sih? Ini sangat sakit. Kenapa kamu ceroboh sekali,
aku sangat kecewa denganmu! Aku tidak mau lagi bersahabat denganmu. Sudah pergi
sana kamu dari hadapanku, kamu sudah merusak semuanya! Sadar diri dong
mangkanya, jangan coba-coba menolong kalau tidak mampu!”
“Maafkan aku Ali, aku tidak sengaja melakukannya. Aku hanya
mencoba untuk membantumu, maafkan jika aku telah membuat sayapmu robek. Tolong
maafkan aku, jangan marah, aku masih ingin bersahabat denganmu” Kata Dennis
sambil memohon di hadapan Ali.
Ali sudah tidak mau lagi mendengarkan penjelasan Dennis. Ali
begitu marah dan kesakitan karena kecerobohan Dennis. Dengan hati yang teramat
sakit kemudian Dennis bergegas untuk meninggalkan Ali, dia dirundung dengan
rasa bersalah yang begitu besar, apalagi dia juga telah kehilangan sahabat yang
selama ini selalu bersama dia, yaitu Ali. Di tengah perjalannya kemudian Dennis
teringat bahwa dia sudah begitu lama meninggalkan tempat penyimpanan makanan
kerajaan semut. Kemudian dia bergegas untuk menuju ke sana, namun setelah
sampai, tempat penyimpanan makanan yang tadinya akan segera penuh, sekarang
menjadi kosong tanpa terisi apapun.
Dennis sangat kaget, kemudian dia bertanya kepada salah satu
semut yang juga berada di antara kerumunan semut lain yang telah mengerubungi
tempat penyimpanan makanan “Ada apa ini semua? Kenapa semuanya berkumpul di
sini? Bagaimana bisa tempat penyimpanan ini bisa menjadi kosong?”
Kerumunan semut menjawab Dennis dengan teriakan penuh amarah
“Ini semua salahmu dennis!”dan di sana juga telah banyak semut yang berkumpul.
Ternyata hal tersebut terjadi karena kawanan belalang yang datang dan
menghabiskan seluruh makanan yang telah mereka kumpulkan, seluruh kawanan menyalahkan
Dennis karena dia telah dengan ceroboh meninggalkan tempat penyimpanan.
Sambil menghampiri Dennis, Raja kemudian berkata“Bagaimana
kamu bisa meninggalkan tempat ini? Padahal saya sudah memberi amanat padamu
bahwa kamu harus menjaganya sampai penjaga kembali. Kamu mengecewakan kita
semua, kamu membuat semua makanan dan minuman kita dihabiskan oleh kaum
belalang selama kamu pergi meninggalkan tempat ini”
“Tapi baginda raja, sayaa...” Dennis mencoba untuk
menjelaskan namun dipotong oleh raja. Belum sempat memberikan penjelasan Raja
Erik langsung memotong perkataan Dennis “Sudah! Jangan banyak alasan, sekarang
kamu pergi dari sini!! Kami tidak mau lagi melihat kamu di sini Ungkapan Raja
Erik, tanpa mau mendengar penjelasan Dennis.
Serentak suara seluruh kawanan semut mengusir Dennis dari
kediaman semut “Yaaaa, pergi sana pergi. Kamu semakin memperberat pekerjaan
kami. Pergi!”
Dennispun
dengan pasrah meninggalkan kediaman para semut. Kesalahan pertama yang dia
lakukan namun sangat fatal tersebut membuat Dennis akhir nya diusir oleh sang raja dari tempat tinggal semut. Setelah
pengusiran tersebut Dennis berubah menjadi rendah diri dan merasa menjadi semut
yang tidak berguna. Dia menyesali telah mencoba untuk menolong Ali yang
berimbas pada patahnya sayap Ali, dia juga menyesal karena telah meninggalkan
tempat penyimpanan sehingga membuat kerumunan belalang menghabiskan seluruh
simpanan makanan dan minuman yang telah dikumpulkan semua semut
berminggu-minggu.
Kini dennis hidup
sebatang kara di tengah hutan. Selama ini teman yang dia punya hanya kawanan
semut dan si capung Ali, namun keduanya telah membenci dia. Dennis tetap
berusaha untuk melanjutkan hidupnya, mencari makan dan minum seperti dulu
ketika ia masih hidup bersama kawanan semut bedanyaa hanya kini dia melakukannya
sendiri. Setiap hari dia selalu merasa kesepian, kesedihan selalu menyeliputi
dirinya, dia rindu dengan suasana kebersamaan dengan kawanan semut dan capung
“Hidupku kini sangat sepi, aku rindu dengan kehidupanku yang
dulu, aku rindu para semut aku rindu Ali si capung sahabatku” Gumam Dennis
dalam hatinya.
Sampai suatu hari dia akhirnya menemukan teman yaitu Adit, kelinci
kecil yang penuh dengan keceriaan dan semangat dalam menjalani hidupnya dan Kiki,
si kupu-kupu cantik yang juga ceria dan tidak pernah pilih-pilih saat berteman.
Adit dan Kiki sendiri telah brsahabat selama ini.
Dennis
tengah berteduh di sebuah pohon, dan kemudian tiba-tiba saja muncul kelinci
kecil dan kupu-kupu yang sangat bersemangat menghampiri semut yang sebatang
kara itu.
“Haii semut kecil apa
yang kamu lakukan di sini? Kenapa kamu sendirian saja? Ke mana teman-teman
semutmu yang lain? Bukankah kaum semut merupakan kaum yang paling kompak di
antara seluruh penghuni hutan ini?”
Mendengar perntanyaan itu, tiba-tiba saja Dennis menangis
karena telah ingat dengan para semut dan Ali. Kiki yang tengah terbang di atas
kepala kelinci akhirnya turun dan mencoba untuk menenangkan Dennis. Sambil
menangis Dennis mencoba untuk menceritakan segala masala yang selama ini telah
membelenggu dirinya.
Kiki kemudian memotong penjelasan Dennis “Sudahlah, kamu
jangan merasa bersalah dan tidak berguna seperti itu. Semua makhluk pasti
pernah membuat kesalahan”.
“Iya, Kiki benar. Kita semua pasti pernah membuat kesalahan,
baik itu kesalahan besar maupun kecil. Kamu mulai sekarang jangan pernah lagi
merasa kesepian ya, karena kita berdua sekarang yang akan menjadi temanmu.”
Dengan senyuman tulus kelinci mengakhiri perkataannya.
“Apakah kalian yakin akan menjadikan aku teman? Aku ini
sungguh makhluk yang tidak berguna” Tanya Dennis meminta keyakinan dari Adit
dan Kiki.
Secara bersamaan kemudian Adit dan Kiki menjawab “Kami
sangatlah yakin, namaku Adit dan ini Kiki. Siapa namamu? Kami sangat yakin
untuk berteman denganmu semut kecil”
Dengan raut wajah yang begitu bahagia dan penuh harapan
Dennis berkata “Namaku Dennis, terimakasih banyak karena kalian mau menjadikan
aku teman. Aku sangat bahagia”
Kini Dennis tidak lagi menjalani hidupnya dengan sebatang
kara. Dennis kini telah bersama dengan Adit dan Kiki yang merupakan teman baik
yang mampu menerima kekurangan fisik Dennis dengan apa adanya. Sepanjang hari
mereka bersendau gurau, bersama-sama ketika mencari makan, bermain bersama
serta bercerita mengenai pengalaman hidup masing-masing. Sampai di saat.
Dennis mulai
berpikiran “Selama ini, Adit dan Kiki selalu membantuku dalam kesusahan, misalnya
saja kemaren ketika aku terperangkap dalam lumpur, Kiki bergegas untuk segera
menolongku dengan menarikku dari atas dengan kemampuannya untuk terbang, mereka
berdua selalu ada jika aku butuh, tetapi aku? Aku tidak bisa menjadi teman yang
baik untuk mereka, aku tidak dapat banyak membantu mereka karena bentuk fisikku
yang begitu kecil dan aku tidak mempunyai kelebihan apapun. Seandainya saja aku
bisa terbang seperti Kiki dan bisa berlari dengan kencang seperti Adit, pasti
hidupku akan lebih bergunaL”.
Dennis memang terkadang tidak mensyukuri bentuk fisiknya, dia
selalu ingin bisa berlari dengan cepat seperti Adit dan juga ingin bisa terbang
seperti Kiki. Dennis juga seringkali tidak dapat mengontrol emosi dirinya,
sehingga dia menjadi tidak lagi optimis untuk tetap melanjutkan hidupnya. Adit
dan Kiki selalu memberikan pengertian kepada Dennis bahwa perbedaan itu pasti
ada. Dennis selalu mencoba untuk mengerti hal tersebut, namun tetap saja Dennis
masih belum bisa bersyukur dengan keadaan fisiknya karena dia merasa begitu
banyak kesalahan yang dia sebabkan dan belum ada sesuatu yang membanggakan yang
pernah dia lakukan.
“Hii Dennis, kamu ini kenapa lagi?” Sambil mengagetkan Dennis
yang sedang melamun.
“Aku hanya berpikir bahwa karena fisikku ini jadi aku tidak
bisa menjadi makhluk yang berguna. Ajari aku agar aku bisa terbang ya Kiki. Aku
mohon” Menjawab dengan kaget namun kalimatnya ia akhiri dengan penuh harapan.
Kiki kemudian menghampiri Dennis dan meyakinkan bahwa
keinginannya itu salah “Bagaimana mungkin kamu bisa terbang Dennis? Kamu tidak
punya sayap, sudah kodratmu untuk menjadi makhluk darat. Syukuri apapun yang
kamu punya, jangan iri dengan makhluk lain dan jangan merasa bahwa hanya ada
kelemahan di dalam dirimu”
“Kalau begitu, aku ingin bisa melompat tinggi dan berlari
sekencang Adit, aku dan dia kan sama-sama makhluk darat” Kembali Dennis membuka
keinginan-keinginannya
“Sudah cukup Dennis, kamu sudah terlalu banyak tidak
bersyukur. Kamu dan Adit memang memiliki kodrat yang sama yaitu menjadi makhluk
darat, namun struktur fisik kalian itu berbeda. Sudahlah kamu harus yakin,
bahwa kamu itu mempunyai kelebihan yang nantinya dapat membanggakan orang lain,
semut kan terkenal dengan kehebatannya dalam bekerja sama, bekerja keras, serta
disiplin, Selama aku berteman sama kamu, aku sering merasakan sifat-sifat itu
ada pada dirimu meskipun sering juga sifat-sifat itu tiba-tiba hilang dari
dirimu” Kiki menjelaskan kepada Dennis secara panjang lebar agar dia dapat
lebih mengerti keadaan setiap makhluk itu berbeda.
Dengan singkat dan ekspresi tidak puas Dennis menjawab
“Baiklah, aku akan mencoba memahaminya”.
Beberapa hari kemudian, Dennis dan Adit kebingungan. Mereka
bingung dan kawatir karena melihat Kiki yang sedang sakit, dia tidak dapat
mengepakkan sayapnya. Adit membagi tugas dengan Dennis “Dennis, tolong kamu di
sini saja untuk menjaga Kiki, aku akan menacari obat untuk Kiki. Petang nanti
aku pasti akan kembali”. Setelah itu Adit segera bergegas pergi ke tempat di
mana tersedia obat yang mampu menyembuhkan Kiki.
Hari sudah petang, namun Adit tidak juga kunjung pulang.
Dennis bingung, apa yang harus dia lakukan sekarang. Dennis menjadi teringat
kisahnya di masa lalu saat dia dihadapkan pada 2 pilihan yang sulit dan dia
salah dalam memilihnya. Kini dia juga berada di dua pilihan yang sulit, antara
tetap di rumah menunggu Kiki atau keluar untuk mencari Adit yang tak kunjung
pulang dan Kiki pun membutuhkan obat itu segera.
Setelah memikirkannya dengan matang akhirnya berpamitan pada
Kiki “Kiki kamu di sini saja ya, aku akan menyusul Adit yang tak kunjung
kembali. Kamu harus kuat samapi kami datang ya”. Dengan pelan-pelan Kiki
menjawab “Baik Dennis, kamu hatihati ya”.
Dennis sendirian mencari Adit sekaligus mencarikan obat untuk
Kiki. Setelah berjalanan semalaman sampai fajar kini telah muncul kembali,
Dennis kaget melihat Adit yang ternyata ditangkap oleh pemburu dan diikat
kakinya di sebuah pohon. Dennis sangat ingin menolong Adit namun dia merasa
bahwa dia tidak akan mampu menolong Adit sendirian karena pemburu itu juga
menjaga Adit dengan ketat. “Namun, bagaimanapun caranya aku harus dapat
membantu Adit” Pikir Dennis.
Dennis kemudian tersadar bahwa tempat Adit ditangkap adalah
sangat dekat dengan rumahnya yang dulu bersama para kawanan semut “Wah, di sana
itu kan rumahku yang dulu” Sahut Dennis.
Dennis memberanikan diri pergi ke sana untuk meminta bantuan
para kawanan semut, awalnya dia tidak diterima oleh semut yang lain. Sampai
raja semut datang dan mempersilahkan Dennis untuk menjelaskan apakah alasan dia
sehingga berani ke rumah para kawanan semut. “Apa yang membuatmu berani datang
ke sini Dennis? Bukankah sudah jelas larangan yang saya buat untuk kamu?”
Dennis menjawab dengan nada ketakutan namun mencoba untuk
mempertegas penjelasannya “Mohon maafkan saya Raja Erik, saya butuh bantuan
kalian semua. Teman saya Adit si kelinci ditangkap oleh pemburu.”
“Bagaimana cara kita untuk menolong temanmu itu? Lihat saja,
fisik kita yang amat kecil ini.” Ungkapan Raja Erik yang kurang percaya diri
Raja Erik kemudian menjelaskan kembali serta merayu agar bu
Denok bersedia ikut “Aku sudah punya strategi agar kita dapat menolong Adit.
Aku tidak tau apakah ini akan berhasilatau tidak. Namun sifat semut adalah suka
bekerja samakan? Strategi ini keberhasilannya ditentukan oleh kerjasama atau
tidaknya pasukan”.
Akhirnya setelah perdebatan lama, mereka semua menyutujui
permintaan tolong semut, Dennis kemudian menjelaskan strategi penolongan untuk Adit
“Jadi, strateginya naanti yaitu stengah kawanan menyerang pemburu dengan
menggigitnya, kemudian setengah kawanan lagi menggigit tali yang mengikat Adit.
Bagaimana apakah kalian setuju dengan strategi yang ku rancang?”
Raja Erik dan seluruh kawanan semut mengangguk bersamaan
sebagai pertanda bahwa mere sangat setuju dengan ide Dennis yang sangat baik. Setelah
itu mereka segera bergegas untuk masing-masing melaksanakan perintah semut, dan
Raja Erik meminta Dennis untuk memimpin pasukan.
“Kalian semua tolong berhati-hati ya teman-teman. Terimakasih
telah percaya lagi kepadaku, terimakasih banyak. 1 2 3 mulaiiiiii” Dengan penuh
semngat Dennis memipin pasukan yang akan berangkat menyelamatkan Adit.
“Ayo siappp, mulai…..” Jawab seluruh kawanana semut
Ternyata stategi semut berhasil dan Aditpun akhirnya dapat
diselamatkan. Adit sangat berterimakasih pada kawanana semut “Terimaksih untuk
Raja Semut dan semua semut yang telah membebaskan saya dari cengkraman pemburu,
sungguh saya telah berhutang nyawa pada kalian semua”
Raja Erik kemudian memberikan jawabannya sambil menggandeng
Dennis untuk maju ke depan “Kamu harus berterimakasih pada sahabatmu yang
sangat luar biasa ini, dia yang sudah berjuang untuk membuat kita yakin lagi
pada dia, meyakinkan kami mengenai strategi yang akan kami gunakan saat akan
menolong anda, intinya dialah yang menjadi pemimpin yang luar biasa untuk kita
semua”
Adit memang sudah memiliki pemikiran bahwa semua strategi
yang dilakukan untuk menolongnya adalah ide Dennis, dan ternyata itu benar.
Adit semakin bangga memiliki sahabat seperti Dennis kemudian dia memberikan
suatu kalimat yang menjadi motivasi bagi Dennis agar dia mampu menerima dirinya
“Lihatlah Dennis, kamu bisa kan menjadi makhluk yang berguna, lihatlah siapa
yang kamu kalahkan dari strategi yang kamu susun, itu adalah manusia. Kamu
sangat cerdas Dennis. Mulai sekarang lagi jangan suka iri dengan kelebihan
orang lain, namun mulailah dengan mencari dan mengasah kelebihan yang kamu
miliki agar kelebihanmu dapat memberi manfaat kepada makhluk lain.”
Dennis dengan terharu merespon wejangan dari Adit “Yang ada
dipikiranku saat itu hanyalah (bagaimanapun aku harus bisa menolong sahabatku
Adit, karena dia adalah salah satu dari dua sahabatku yang selalu setia
menemaniku dalam suka dan duka) jadi aku terus memutar otak agar aku bisa
membantu melepaskanmu dari Pemburu. Keberhasilan ini juga merupakan hasil dari
kawanan semut yang mau percaya dan selalu bisa bekerja sama dengan baik. Aku
berterimakasih kepada Raja Erik dan semua kawanan semut karena telah
menyelamatkan sahabatku yang sangat ku sayangi ini”
Raja Erik kemudian meminta Dennis agar dia kembali lagi
tinggal bersama kawanan semut, Dennis measa sangat bahagia karena memang hal
tersebut yang sangat ia inginkan. Adit menyetujui hal tersebut, karena Adit
merasa bahwa Dennis akan lebih mudah bertahan jika dia bertahan bersama dengan
keluarganya yaitu kawanan semut.
Sebelum Dennis memutuskan untuk kembali tinggal dengan
kawanan semut, Adit dan Dennis terlebih dahulu kembali ke tempat di mana Kiki
sedang sakit sendirian. Mereka telah membawakan obat yang Kiki butuhkan.
Sesampainya di sana Kiki menangis tersedu-sedu karena dia sangat senang
akhirnya mereka kembali.
Merekapun menceritakan secara panjang lebar mengenai kisah
yang mereka alami sepanjang perjalanan. Dennis juga mengatakan bahwa dia
meminta izin untuk kembali tinggal dengan kawanan semut. Awalnya Kiki merasa
tidak rela, namun setelah dijelaskan oleh Adit akhirnya Kiki mengerti dan
memperbolehkan Dennis “Baiklah, aku memperbolehkan kamu tinggal lagi dengan
kawanan semut, kami akan mengunjungimu setiap waktu selagi kita pingin ya”
“Ya, aku akan selalu menunggu kedatangan kalian, dua sahabat
terbaikku” ungkap Dennis
Kemudian,
semutpun kembali hidup bersama kawanan semut, namun tentu saja dia tidak pernah
melupakan Adit dan Kiki yang telah menyadarkan dirinya agar selalu optimis dan
bersyukur dalam menjalani kehidupan.
Tamat
No comments:
Post a Comment